Halitu bertujuan menyerap energi negatif dan meleburnya, dengan disimbolkan melalui pembakaran ogoh-ogoh yang telah diarak. Dikutip dari laman Kementerian Agama Bali , Tawur Agung Kesanga berdasarkan Lontar Sang Hyang Aji Swamandala, merupakan upacara Butha Yadnya yang bertujuan untuk kesejahteraan alam dan lingkungan Sekilaskita melihat ke belakang ogoh-ogoh mulai dilombakan pada Tahun 2000an, pada waktu itu banyak yang berpikir bahwa ogoh-ogoh bisa dilombakan dan diikuti dengan iringan beleganjur music tradisional masyarakat Bali. Pada tahun 2000an ogoh-ogoh dibuat sangatlah sederhana dan bentuk ogoh-ogoh masih mencirikan figur-figur 31 Aji Tunjung Putih. 32. Pustaka Mareka [Huluwatu] 33. Weda Paganggan [Huluwatu] 34. Shiwa Sasana [Huluwatu] 35. Pustaka Bacadana. 36. Shastra Sanga (Genta Pinara Pitu-Buddha Kecapi) 37. Aji Pancasona. 38. Sang Hyang Kelar. 39. Jimat Masredah [Vs.Aji Maya-Maya Sri Krahengan] 40. Cawet Putih/Pacawetan [Vs. Sri Krahengan] 41. Eedan Bukur [Ida Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd.

ogoh ogoh sang hyang aji ratu sumedang